Alamat
Kontak
Email : penerbit.enggang@gmail.com
Telpon : 082195470254
Rp75.000
Deskripsi ringkas buku bisa dilihat di Additional Info
Negara Republik Indonesia memiliki keaneragaman Suku, Bahasa, budaya, maupun sumber hayatinya. Suku Dayak merupakan salah satu suku asli yang mendiami pulau Kalimantan. Penyebarannya hampir merata diseluruh wilayah Kalimantan terutama pada Kalimatan Tengah dan Kalimatan Barat yang mayoritas adalah Suku Dayak. Suku Dayak yang berada di Kalimantan Tengah terdiri atas 141 anak suku dan dikelompokan menjadi 4 suku besar yaitu Dayak Ma’anyan, Dayak Ngaju, Dayak Lawangan, dan Dayak Ot Danum. Buku ini memberikan Gambaran tentang pengobatan tradisional yang memanfaatkan keaneragaman tumbuhan obat dari suku Dayak Ma’anyan, khususnya yang berada di Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah. Tumbuhan obat tersebut digunakan oleh masyarakat Suku Dayak Ma’anyan berdasarkan pengetahuan yang diwarisi dari para orang tua dan ahli pengobatan tradisional yang berada di daerah tersebut. Pengetahuan tersebut diperoleh secara turun-temurun, maupun mempelajari secara khusus dan tidak setiap orang sanggup melaksanakannya karena ada persyaratan yang harus dipenuhi. Seorang masyarakat Dayak yang berpengalaman dalam hal pengobatan tradisional (perantara penyembuh penyakit) dikenal dengan sebutan balian atau wadian. Dalam buku ini memuat uraian singkat 45 jenis tumbuhan yang sering digunakan sebagai bahan obat dengan 33 jenis famili yang terdiri dari 5 habitus berupa perdu, semak, pohon, terna, dan liana. Habitus perdu terdiri dari 11 tumbuhan, semak terdiri dari 3 tumbuhan, pohon terdiri dari 8 tumbuhan, terna terdiri dari 10 tumbuhan, dan liana terdiri dari 11 tumbuhan serta terdapat 2 jamur. Belum semua tumbuhan obat di Kabupaten Barito Timur terdata dalam buku ini, sehingga dapat digali lebih lanjut untuk tumbuhan lain yang secara emprik digunakan oleh Masyarakat dalam pengobatan. Bagian tumbuhan yang sering digunakan sebagai obat yaitu daun, akar, maupun batangnya; cara pengolahan yang paling sering digunakan yaitu direbus, tanpa pengolahan, maupun direndam; sedangkan cara penggunaan yang paling sering dilakukan yaitu diminum, ditempelkan, maupun dioleskan.
Dimensions | 12 × 17 cm |
---|---|
Penulis | Sutomo |
Jumlah Halaman | ix, 129 |
ISBN | Dalam proses |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | CV Enggang Langit Nusantara |
Tahun Terbit | 2024 |
Panjang | 20 cm |
Lebar | 14 cm |
Reviews
There are no reviews yet.