Teknik Paludikultur pada Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Lahan Rawa Gambut

Konversi lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit telah menjadi isu kontroversial karena dampak negatifnya terhadap lingkungan. Di satu sisi, kelapa sawit memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, baik dalam bentuk pendapatan nasional maupun penciptaan lapangan kerja.

Untuk mengatasi masalah ini, salahs atu  inovasi dalam pengelolaan lahan gambut yang dapat mengoptimalkan produktivitas tanpa merusak lingkungan adalah paludikultur. Paludikultur adalah praktik pertanian yang mempertahankan kondisi lahan basah untuk mencegah degradasi dan kebakaran gambut.

Buku ini membahas inovasi teknik paludikultur yang  mengeksplorasi pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan dengan menanam berbagai jenis tanaman, seperti tanaman purun,  tanaman semusim seperti padi, jagung, kedelai,  dan sayuran. Selain itu, penggunaan ruang tanam (gawangan) di perkebunan kelapa sawit juga dianalisis untuk memaksimalkan produksi lahan dan memberikan sumber pendapatan tambahan bagi petani sebelum kelapa sawit menghasilkan.

Pada akhirnya Paludikultur tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga memiliki implikasi sosial-ekonomi yang signifikan dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan.